Badut-badut di jalanan
Tumbuh di persimpangan
Hidup terjerat dilema kerasnya kehidupan
Masih mampu kau tertawa sambil menari
Walau hatimu uhhh, terasa perih
Masih kau bawakan dongeng-dongeng jenaka
Walau jiwamu penuh luka, luka...
Ada badut-badut zaman
Dengan wajah transparan
(Tersenyum sepanjang waktu)
(walaupun tak bergincu)
Bermain-main kata, gila dihormati
Cari posisi ohhh, penuh ambisi
Lupakan diri sampai yang paling hakiki
Kau tak perduli uh wow...
Badut-badut Jakarta tertawa dan menari
Bernyanyi riang walau tanpa arti, ah ah ah...
(Badut-badut jalanan tumbuh di persimpangan
(Bernyanyi riang walau tanpa arti, ah ah ah...)
Tumbuh di persimpangan
Hidup terjerat dilema kerasnya kehidupan
Masih mampu kau tertawa sambil menari
Walau hatimu uhhh, terasa perih
Masih kau bawakan dongeng-dongeng jenaka
Walau jiwamu penuh luka, luka...
Ada badut-badut zaman
Dengan wajah transparan
(Tersenyum sepanjang waktu)
(walaupun tak bergincu)
Bermain-main kata, gila dihormati
Cari posisi ohhh, penuh ambisi
Lupakan diri sampai yang paling hakiki
Kau tak perduli uh wow...
Badut-badut Jakarta tertawa dan menari
Bernyanyi riang walau tanpa arti, ah ah ah...
(Badut-badut jalanan tumbuh di persimpangan
(Bernyanyi riang walau tanpa arti, ah ah ah...)