Sesudah katari di tawan,
Kuasa kini di dalam gengaman,
Silantra bermimpi,
Tentang ancaman jalan memberi amaran,
Terdengar suara membisik karau,
Waspadalah kau wahai silantra..
Pendinding pusaka tak mampu menahan,
kuasa ku tak bisa kau,
Lawan... Apabila tersedar.. Dia terkejut,
Melihat tenteranya hilang,
Ghaib tanpa sebarang tanda,
Ditelan kabus di malam gerhana,
Yang tinggal hanya..
Ketujuhsan riak,
Digerak semua sampaikan berita,
Mimpi buruk di alami, Bingung tentang apa terjadi...
Terdengar pendita apa alamatnya,
Segera bergerak menuju utara,
Firasat mimpi memberi tanda,
Jawapanya menanti disana,
Sekelip mata semua berubah,
Si harimau gelisah hilang taringnya,
Bagai bertemu beku dan ruas,
tiada upaya bangun membalas...
Kuasa kini di dalam gengaman,
Silantra bermimpi,
Tentang ancaman jalan memberi amaran,
Terdengar suara membisik karau,
Waspadalah kau wahai silantra..
Pendinding pusaka tak mampu menahan,
kuasa ku tak bisa kau,
Lawan... Apabila tersedar.. Dia terkejut,
Melihat tenteranya hilang,
Ghaib tanpa sebarang tanda,
Ditelan kabus di malam gerhana,
Yang tinggal hanya..
Ketujuhsan riak,
Digerak semua sampaikan berita,
Mimpi buruk di alami, Bingung tentang apa terjadi...
Terdengar pendita apa alamatnya,
Segera bergerak menuju utara,
Firasat mimpi memberi tanda,
Jawapanya menanti disana,
Sekelip mata semua berubah,
Si harimau gelisah hilang taringnya,
Bagai bertemu beku dan ruas,
tiada upaya bangun membalas...