tiap kali bicara sumbang kedengaran
bercampur nada curiga
kemana arah kata akupun merasa
kau kira hatiku buta
sudah sekian lama kita berkenalan
tidakkah kau jiwaku
sekali ku berkata cukuplah bagiku
tak akan ku ulang lagi
belah saja dadaku, lihatlah jantungku
merah bersih darahku, tiada noda hitam lagi
buang saja diriku, jangan menyiksaku
bila kau tak dapat percaya sepenuh hatimu
ibarat burung dara ikatlah kakiku
ku telah jadi milikmu
namun jangan kau cabut bulu di sayapku
akan lumpuh pula jiwaku
belah saja dadaku, lihatlah jantungku
merah bersih darahku, tiada noda hitam lagi
buang saja diriku, jangan menyiksaku
bila kau tak dapat percaya sepenuh hatimu
belah saja dadaku, lihatlah jantungku
merah bersih darahku, tiada noda hitam lagi
buang saja diriku, jangan menyiksaku
bila kau tak dapat percaya sepenuh hatimu
bercampur nada curiga
kemana arah kata akupun merasa
kau kira hatiku buta
sudah sekian lama kita berkenalan
tidakkah kau jiwaku
sekali ku berkata cukuplah bagiku
tak akan ku ulang lagi
belah saja dadaku, lihatlah jantungku
merah bersih darahku, tiada noda hitam lagi
buang saja diriku, jangan menyiksaku
bila kau tak dapat percaya sepenuh hatimu
ibarat burung dara ikatlah kakiku
ku telah jadi milikmu
namun jangan kau cabut bulu di sayapku
akan lumpuh pula jiwaku
belah saja dadaku, lihatlah jantungku
merah bersih darahku, tiada noda hitam lagi
buang saja diriku, jangan menyiksaku
bila kau tak dapat percaya sepenuh hatimu
belah saja dadaku, lihatlah jantungku
merah bersih darahku, tiada noda hitam lagi
buang saja diriku, jangan menyiksaku
bila kau tak dapat percaya sepenuh hatimu