Jala api lidahnya terjulur
Menyengat wajah b**i
Awan terbakar langit berlubang menganga
Mengeringai bagaikan terluka
Pohon-pohon terkapar letih tanpa daya
Mata air terengah-engah dahaga
Burung-burung hanya basa-basi berkicau
Lapisan jagat terkelupas
Semua karena ulah kita
Warisan untuk anak cucu nanti
Jala api lidahnya berkelit
Saat ingin ku tangkap
Terlampau naïf angan-angan yang ku rajut
Untuk menyelamatkan dunia
Setiap detik ingin ku tanam pepohonan
Mata air ku luahi embun Surgawi
Burung-burung ku ajari bernyanyi-nyanyi
Ku hapus semua mimpi buruk
Dan mekarlah bunga-bunga
Masa depan buat mereka
Bila matahari bangkit dari tidur
Aku mulai berfikir bagaimanakah caranya
Bila sinar rembulan mulai merah menyala
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa
Dari jendela kamarku
Dapat aku dengar
Gemercik suara air kali
Yang tak pernah berhenti
Jangan sampai terhenti
Biarpun langit terluka.
Menyengat wajah b**i
Awan terbakar langit berlubang menganga
Mengeringai bagaikan terluka
Pohon-pohon terkapar letih tanpa daya
Mata air terengah-engah dahaga
Burung-burung hanya basa-basi berkicau
Lapisan jagat terkelupas
Semua karena ulah kita
Warisan untuk anak cucu nanti
Jala api lidahnya berkelit
Saat ingin ku tangkap
Terlampau naïf angan-angan yang ku rajut
Untuk menyelamatkan dunia
Setiap detik ingin ku tanam pepohonan
Mata air ku luahi embun Surgawi
Burung-burung ku ajari bernyanyi-nyanyi
Ku hapus semua mimpi buruk
Dan mekarlah bunga-bunga
Masa depan buat mereka
Bila matahari bangkit dari tidur
Aku mulai berfikir bagaimanakah caranya
Bila sinar rembulan mulai merah menyala
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa
Dari jendela kamarku
Dapat aku dengar
Gemercik suara air kali
Yang tak pernah berhenti
Jangan sampai terhenti
Biarpun langit terluka.