Perjalanan yang menakjubkan
Membuka mata fikiranku
Angin laut menyeret langkahku ke seberang
Aku ingin melihat di sana
Di balik bukit yang tandus
Perjalanan yang menggetarkan
Menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak timbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur
Ketika aku tanya
Ia tersenyum jabat tanganku
Ia tak pernah tahu
Siapa gerangan ayah ibunya
Yang masih diingat
Angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak
Ke pantai
Sejak saat itu yang dia tahu
Setiap hari harus di sini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
Untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah
Semakin jauh ke lembah
Di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran
Tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi
Mungkin Tuhan yang mengirimkan saksi
Bahkan kita tak ambil peduli
Terbuktilah kita semakin jumawa
Mari tanya bayangan di kaca
Ia tak pernah berdusta.
Membuka mata fikiranku
Angin laut menyeret langkahku ke seberang
Aku ingin melihat di sana
Di balik bukit yang tandus
Perjalanan yang menggetarkan
Menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak timbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur
Ketika aku tanya
Ia tersenyum jabat tanganku
Ia tak pernah tahu
Siapa gerangan ayah ibunya
Yang masih diingat
Angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak
Ke pantai
Sejak saat itu yang dia tahu
Setiap hari harus di sini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
Untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah
Semakin jauh ke lembah
Di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran
Tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi
Mungkin Tuhan yang mengirimkan saksi
Bahkan kita tak ambil peduli
Terbuktilah kita semakin jumawa
Mari tanya bayangan di kaca
Ia tak pernah berdusta.