ROMAJI:
"Sekkaku hareta kara" tte iiwake wo hitotsu hourinage
Gareeji kara ikioimakase tobidashita
Mokutekichi wa minami e fumikondeiku pedaru wa umi no hou
Chizu nante minai kimerareta you na ruuto wa iya
Dareka no wadachi wa ashi ga torarete komaru
Isshinfuran ni egaku icchokusen rain wa
Yosomi wo sureba koronde togiresou da
Konma nibyou no mirai e futatsu no sharin de susume!
Tonikaku koge
Toorisugiteitta jikan no toraekata de "ima" ga kawatteiku
Rekishi to suru ka, kako to minashiteyuku noka
Dareka ga boku ni satoshita ijintachi no meigen de saemo
Kuchi wo tsuite koboshita serifu tada no wan shiin darou?
Sorosoro boku nimo deban ga kuru koro kanaa
Satteyuku keshiki ga supiido ageteiku
Atarashii sekai ga karada wo tsukisasu
Mukaikaze wo saite handoru ga michibiiteiku
Issou koge
Toki no nagare wo nuitome
Hito ga rekishi to nadzukeru
Demo boku wa soko ni kachi wo midashi wa shinai
Tada iki wo kirashi kono shunkan wo nurikaeru
Isshinfuran ni egaku icchokusen rain wa
Boku ni shika mirenai panorama e tsudzuku
Konma nibyou no mirai e ima wo kirihiraiteike!
Hisshi de koge
Shinu made koge
INDONESIA:
"Cuaca hari ini sangat cerah" -itulah satu alasan yang kulemparkan
Aku keluar dari garasi dan pergi dengan mengandalkan tenagaku
Tujuanku adalah selatan, aku mengayuh pedal menuju ke arah laut
Tanpa melihat peta ataupun mengikuti rute yang telah ditentukan
Aku merasa terganggu saat mengikuti jejak langkah orang lain
Garis lurus yang kugambar dengan sepenuh hatiku
Mungkin akan berbelok jika aku menoleh ke arah lain
Dengan dua roda aku pun melaju menuju 0,2 detik masa depan
Yang penting mengayuh!
Menyadari waktu yang berlalu, "masa sekarang"-ku pun mulai berubah
Apakah aku melihatnya sebagai sejarah ataukah mengganggapnya masa lalu?
Seseorang yang memberiku semangat, bahkan dengan kata-kata bijaknya
Hanyalah pemandangan yang pernah terucap oleh bibirku, iya kan?
Mungkinkah sekarang sudah saatnya untuk giliranku?
Pemandangan pun berlalu saat aku menaikkan kecepatan
Namun dunia yang baru menembus melalui tubuhku
Melawan deruan angin dengan handle yang menuntunku!
Hanya terus mengayuh!
Menghentikan pergerakan waktu yang mengalir
Seseorang menaruh namanya untuk dikenang
Namun aku tidak akan pernah bisa menemukan maknanya di sana
Aku pun menghembuskan nafas dan menggambar kembali saat-saat itu
Garis lurus yang kugambar dengan sepenuh hatiku
Akan terus menjadi panorama yang hanya dapat kulihat
Aku akan menembus masa kini, menuju 0.2 detik masa depan
Mengayuh sekuat tenaga!
Mengayuh sampai mati!
"Sekkaku hareta kara" tte iiwake wo hitotsu hourinage
Gareeji kara ikioimakase tobidashita
Mokutekichi wa minami e fumikondeiku pedaru wa umi no hou
Chizu nante minai kimerareta you na ruuto wa iya
Dareka no wadachi wa ashi ga torarete komaru
Isshinfuran ni egaku icchokusen rain wa
Yosomi wo sureba koronde togiresou da
Konma nibyou no mirai e futatsu no sharin de susume!
Tonikaku koge
Toorisugiteitta jikan no toraekata de "ima" ga kawatteiku
Rekishi to suru ka, kako to minashiteyuku noka
Dareka ga boku ni satoshita ijintachi no meigen de saemo
Kuchi wo tsuite koboshita serifu tada no wan shiin darou?
Sorosoro boku nimo deban ga kuru koro kanaa
Satteyuku keshiki ga supiido ageteiku
Atarashii sekai ga karada wo tsukisasu
Mukaikaze wo saite handoru ga michibiiteiku
Issou koge
Toki no nagare wo nuitome
Hito ga rekishi to nadzukeru
Demo boku wa soko ni kachi wo midashi wa shinai
Tada iki wo kirashi kono shunkan wo nurikaeru
Isshinfuran ni egaku icchokusen rain wa
Boku ni shika mirenai panorama e tsudzuku
Konma nibyou no mirai e ima wo kirihiraiteike!
Hisshi de koge
Shinu made koge
INDONESIA:
"Cuaca hari ini sangat cerah" -itulah satu alasan yang kulemparkan
Aku keluar dari garasi dan pergi dengan mengandalkan tenagaku
Tujuanku adalah selatan, aku mengayuh pedal menuju ke arah laut
Tanpa melihat peta ataupun mengikuti rute yang telah ditentukan
Aku merasa terganggu saat mengikuti jejak langkah orang lain
Garis lurus yang kugambar dengan sepenuh hatiku
Mungkin akan berbelok jika aku menoleh ke arah lain
Dengan dua roda aku pun melaju menuju 0,2 detik masa depan
Yang penting mengayuh!
Menyadari waktu yang berlalu, "masa sekarang"-ku pun mulai berubah
Apakah aku melihatnya sebagai sejarah ataukah mengganggapnya masa lalu?
Seseorang yang memberiku semangat, bahkan dengan kata-kata bijaknya
Hanyalah pemandangan yang pernah terucap oleh bibirku, iya kan?
Mungkinkah sekarang sudah saatnya untuk giliranku?
Pemandangan pun berlalu saat aku menaikkan kecepatan
Namun dunia yang baru menembus melalui tubuhku
Melawan deruan angin dengan handle yang menuntunku!
Hanya terus mengayuh!
Menghentikan pergerakan waktu yang mengalir
Seseorang menaruh namanya untuk dikenang
Namun aku tidak akan pernah bisa menemukan maknanya di sana
Aku pun menghembuskan nafas dan menggambar kembali saat-saat itu
Garis lurus yang kugambar dengan sepenuh hatiku
Akan terus menjadi panorama yang hanya dapat kulihat
Aku akan menembus masa kini, menuju 0.2 detik masa depan
Mengayuh sekuat tenaga!
Mengayuh sampai mati!